Enam kemenangan yang
diraih dan hanya menderita satu kali kekalahan ternyata tak cukup untuk membuat
Timnas Indonesia untuk menjadi Juara Piala AFF. Bila dibandingkan dengan Tim
Harimau Malaya sebenarnya timnas masih unggul. Mereka hanya mengoleksi 3
kemenangan, 2 kali seri dan menderita 2 kali kekalahan yang mereka dapat dari
Timnas Indonesia. Bahkan Tim Malaysia lolos berkat Timnas Indonesia. Ketika
pertandingan terakhir babak penyisihan grup, Timnas Indonesia berhasil
mengalahkan Thailand sehingga kemenagan yang diraih Malaysia atas Laos tak
menjadi sia-sia.
Inilah sepakbola. Begitu indah dan penuh dengan misteri.
Hasilnya sangat sulit untuk diprediksi. Penampilan yang cemerlang di babak
penyisihan hingga semifinal bukanlah menjadi jaminan untuk juara. Kekalahan
telak yang diderita diawal turnamen dan hasil yang tidak memuaskan yang diraih
di babak penyisihan bukanlah menjadi tolak ukur bahwa tim tersebut tak akan
juara.
Malaysia telah membuktikan hal tersebut. Permainan mereka
terus meningkat sejak dikalahkan oleh Timnas Indonesia di babak penyisihan.
Mereka terus melakukan pembenahan dan perbaikan di segala lini sehingga
permainan mereka menjadi lebih baik.
Mereka juga bermain dengan efektif, sabar, dan sangat
disiplin. Mereka tak akan lelah untuk mencari celah sekecil apapun yang dibuat
tim lawan. Hal ini terbukti ketika mereka bertanding melawan Vietnam dan Timnas
Indonesia. Gempuran yang mereka berikan kepada tim lawan ketika bermain di
Bukit Jalil tak bisa dibendung. Bahkan tim lawan menjadi kehilangan fokus dan
membuat kesalahan. Penjaga gawang Vietnam tak mampu menangkap bola sundulan Safee
dengan sempurna sehingga berbuah gol. Maman Abdurrahman menjadi lengah dan tak
kuasa berduel dengan Noorsahrul sehingga sang pemain dapat dengan mudah
memberikan umpan kepada safee yang berdiri bebas dan mengkonversikan peluang
tersebut menjadi gol. Inilah pangkal gol-gol selanjutnya yang dibuat oleh
Malaysia.
Malaysia juga tak cepat puas dan selalu waspada terhadap
hasil yang mereka peroleh. Mereka tetap fokus dan disiplin ketika melawat ke
Hanoi sehingga hasil imbang yang diperoleh menghantarkan mereka ke final.
Selain itu, kedisiplinan, kewaspadaan dan terus mencari lelah mereka praktekkan
ketika leg kedua final Piala AFF. Mereka mampu mencuri gol dan unggul terlebih
dahulu yang bermula dari kelengahan pemain Timnas Indonesia.
Jika dilihat komposisi pemain Tim Malaysia maka mereka
rata-rata berada di usia muda. Kebanyakan
dari mereka adalah pemain Sea Games 2009 di Laos. Mereka berhasil menjadi Juara
ketika itu dan akhirnya naik tingkat ke tim senior. Bahkan beberapa diantara
mereka ketika masih muda dulu adalah pemain U-16dan U-20 Malaysia. Hal ini
membuktikan kesuksesan pembinaan pemain usia muda mereka. Kesolidan tim menjadi
lebih erat dan kuat karena mereka telah lama berada dalam satu tim ketika
berusia muda.
Semoga Timnas
Indonesia bisa banyak belajar atas kegagalan menjadi Juara Piala AFF 2010
sehingga trophy yang telah lama dinantikan rakyat Indonesia bisa didapatkan. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar