Kamis, 28 Mei 2015

Haruskah BUMN Jual Asset? Studi Kasus PT Krakatau Steel

Ketika sebuah BUMN mendapatkan kerugian, hal apa yang harus dilakukan manajemen? Bagaimana campur tangan pemerintah untuk mengatasi hal ini? Apakah perlu dijual atau hanya perlu memberi stimulus tertentu untuk menyelamatkan BUMN tersebut? Mari kita simak #IntipTwitter berikut ini.


Ketika Harimau Sumatera Memasuki Perkampungan Warga, Siapa yang Salah?

Sedih rasanya ketika mendengar ada warga yang diterkam harimau ketika sedang bekerja, sedih juga ketika mengetahui satwa tersebut masuk ke perkampungan warga. Sebenarnya siapa yang salah dan harus bertanggungjawab atas hal ini?

Secara logika, setiap satwa memiliki karakteristik habitat dan homerange (wilayah jelajah) untuk bertahan hidup mencari makan di habitatnya. Namun jika habitat tersebut dirusak dan mengganggu kelangsungan hidup mereka, tentu saja mereka akan merasa terancam dan mengganggu kehidupan manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi dari para pihak untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan solusi yang terpadu antar stakeholder karena hanya manusia yang mempunyai akal, jadi harus memikirkan hal tersebut, bukan binatang. Solusinya misalnya dengan membuat protected area bagi Harimau Sumatera dan membatasi eksploitasi lahan dan habitat mereka oleh manusia, Ketika manusia tidak serakah, maka kita pasti bisa hidup sinergi dengan alam bersama makhluk hidup lainnya.




Selasa, 13 Januari 2015

Pengalaman Sholat Subuh di Singapore


Kisah ini merupakan kelanjutan dari kisah saya sebelumnya saat berada di Singapre setelah bermalam di sebuah warnet.

Jadi, setelah saya ngenet, sekitar jam 5 pagi, ternyata disana masih belum masuk waktu subuh. Ketika saya datang ke masjid yang tidak jauh dari tempat saya ngenet, ternyata masjidnya masih dikunci dalam belum dibuka jadi elum bisa masuk :| Inilah efek karena gak tahu jadwal sholat ketika sedang berada di negara lain, saya pikir waktu sholatnya sama seperti di Indonesia (kan gak jauh) eh ternyata beda.

Sempat bingung sebenarnya mau ngapain dan saya terombang-ambing gak jelas, akhirnya saya putuskan untuk ke stasiun karena pesawat saya ke Medan take off jam 09.30, itu artinya  saya harus berada di bandara sekitar jam 07.30 ntuk check-in. Saya pikir ntar sholat subuhnya di bandara aja. Saya pun berjalan kaki menuju stasiun MRT, eh ternyata stasiunnya masih dikunci juga, belum dibuka :|

Saya nongkrong gak jelas di depan stasiun, tapi karena lama akhirnya saya balik lagi ke masjid dan masjidnya belum dibuka juga. Saya balik lagi ke stasiun deh, dan stasiunnya pun juga belum dibuka juga. Balik lagi ke masjid dan Alhamdulillah masidnya sudah dibuka. Saat itu jam menunjukkan pukul 05.35 dan adzan berkumandang. Saya pun langsung ambil wudhu dan tak lupa mengisi air minum di masjid. Saya langsung saja untuk sholat sunnah qobliyah subuh setelah wudhu.

Nah, setelah sholat sunnah, saya pun menunggu sholat subuh berjamaah, tak banyak orang di masjid tesebut, akirnya perlahan-lahan orang mulai datang. Saya pun masih setia menunggu sholat bejamaahah, tapi setelah menunggu hingga 10 menit, sholat subuh belum juga dilaksanakan. Saya pun mulai panik karena harus ke bandara, jika tidak, bisa telat check-in & ketinggalan pesawat. Saya pun melihat di sekitar saya. Ternyata ada seorang pria yang akhirnya sholat subuh sendirian karena menungu sholat subuh berjamaahnya kelamaan.

Saya melihat jam dan sudah menunjukkan pukul 06.00, sholat berjamaah tak juga dilaksanakan, akhirnya saya putuskan untuk sholat subuh sendirian saja karena saya kelamaan menunggu sementara saya harus mengejar waktu dan harus segera ke bandara. Sekitar 5 menit setelah saya sholat subuh sendirian, saya meihat belum ada tanda tanda unuk iqomah dan menunaikan sholat subuh berjamaah. Saya pun langsung keluar masjid dan langsung pergi menuju stasiun. Saya gak pernah tahu jam berapa sholat subuh berjamaah dilakanakan di masjid tersebut.

Minggu, 16 November 2014

Penginapan Alternatif di Singapore

Ketika lagi liburan di Singapore, mungkin kita biasa menginap di hotel atau hostel. Alternatif lainnya adalah di bandara, ya hitung-hitung bisa berhemat.

Namun, ada alternatif tempat menginap yang lain, yang mungkin bisa dicoba.

YAITU di WARNET!!!

IYA, WARNET!

Pengalaman ini saya alami ketika liburan bulan Mei 2014. Saat itu, saya 3 hari di Singapore. Namun dihari ketiga, saya balik ke Indonesia pagi hari.

Pada hari kedua di sana, saya menghabiskan waktu dengan full-time jalan-jalan menyusuri Singapore, hari itu  harus benar-benar saya manfaatkan untuk menjelajahi Singapore karena besoknya sudah kembali ke Indonesia, pagi hari lagi baliknya, huft..

Saya mendatangi beberapa tempat, diantaranya Marina Bay, Orchard Road, Arab Street, Little India, Bugis Junction, Suntec City, dan beberapa tempat yang lain.

Nah, saking asyiknya jalan-jalan saya sampai lupa waktu, sampai larut malam banget. Saat itu jam menunjukkan pukul 22.15, saya masih berada di Arab Street, sementara saat itu saya merencanakan untuk menginap di bandara karena besok pagi akan balik ke Indonesia jam 09.30 waktu setempat. Menginap di bandara juga bisa menghemat pengeluaran, nanggung bangetkan menginap di hostel tapi cuma sebentar, apalagi pagi-pagi harus ke bandara, takut bablas juga tidurnya kalo menginap di hostel.

Karena sudah jam 22.15, saya menanyakan ke petugas MRT apakah masih ada MRT ke Changi, namun jawaban petugas membuat saya terkejut.

Katanya, sudah gak sempat lagi, karena jaraknya yang terlalu jauh (Bugis - Changi Airport) sehingga gak sempat mengejar MRT terakhir ke Changi. Yah, kecewa aing..

Sempat bingung juga waktu itu mau menginap dimana lagi. Tapi saya merenung sejenak dan berpikir jernih untuk mencari solusi. Akhirnya terlintas dipikiran untuk menginap di warnet. Hahaha..

Ya itung-itung biayanya lebih murah daripada menginap di hostel atau nongkrong di bar. Biaya warnet sekitar SGD 1,5 / jam. Jadi cukup murahlah menghabiskan waktu di sana selama beberapa jam.

Saya pun memutuskan ke Little India, karena saat siang hari ketika saya berkunjung kesana ada warnet yang buka 24 jam. Sampai di sana sudah jam 23.00 waktu setempat, belum makan lagi :'( Akhirnya sebelum masuk warnet saya makan malam dulu di salah satu restoran India.

Saya masuk warnet jam 24.00, saya menghabiskan waktu 5 jam di sana, jadi saya menghabiskan sekitar SGD 7,5. Lima jam di warnet adalah waktu yang cukup lama. Saya menghabiskan waktu dengan youtube-an, streaming nonton bola, dan ada juga ketiduran karena ngantuk dan kecapekan.

Jam 5 pagi saya sudah keluar warnet dan cerita menarik lagi setelah itu, tunggu ya kelanjutannya..